DAMPAK PPKM SETELAH PSBB

Di masa pandemi mulai thn 2020 mungkin warga Indonesia khususnya kalangan menengah kebawah atau bahkan kalangan bawah sudah merasakan hidup terhimpit dengan segala keterbatasan, sosialisasi, perdagangan, mencari nafkah, semua terbatas sedangkan kebutuhan nutrisi tubuh sangatlah penting dimasa ini, bagaimana dengan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi?? Bagaimana yang terpapar covid? 
 Membenarkan sumber dri kalimat seorang dokter terkemuka Indonesia "obat covid hanya makan dan masker, makan yg enak, bernutrisi, dan memakai masker, atau tetap menjalankan prokes 3M"...terus bagaimana jika untuk makan rakyat kalangan bawah tidak mampu?? Jangankan bernutrisi, makan seadanya aja susah, untuk isolasi mandiri? Kalangan menengah keatas masih mampu beli suplemen, beli vitamin, makanan bergizi, bernutrisi, bagaimana dengan kalangan bawah??? Sedangkan orang yang terpapar virus sendiri untuk kalangan bawah dianggap rendah dan nista atau aib di mata masyarakat banyak. 
 Jika kalangan atas mampu membeli obat, suplemen, bahkan vitamin dan makanan bernutrisi maka kalangan bawah hanya mampu memanfaatkan seadanya bumbu dapur yang ada, itupun tak memiliki stok untuk beberapa hari, contoh jahe, apa mereka mampu punya stok dalam masa isolasi??? 
 Sedangkan untuk rakyat kalangan bawah harus terdata KTP untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah, sementara apakah pemerintah memahami dampak predikat yg disandang sebagai pasien covid atau "terpapar covid" Dimata masyarakat sekitar,?? Itu kenapa masyarakat lebih memilih bungkam dan diam dengan segala penderitaan dan kekurangan yang ada. 
Sungguh dilema antara ketidakmampuan, anggapan aib, dan bantuan. 

Comments

Popular posts from this blog

SAJIAN KHAS KETUPAT GULAI PAKU,SOTO PADANG DAN SATE PADANG HANYA ADA DI CAFE SALERO MINANG SENTUL

BAKSO OENTJAL MALABAR,MENIKMATI KULINER BAKSO DENGAN VIEW INDAH UDARA SEJUK PEGUNUNGAN