SUAMIKU SURGAKU ATAU NERAKAKU??

Bissmillahi rahmanni rahhimm

Dari zaman dahulu wanita memang dalam tingkat dibawah laki2 sejak penciptaan, karena memang wanita tercipta dari sebelah tulang rusuk laki2,dalam pandangan keyakinan atau agama lain selain muslim wanita dianggap lemah dan dalam posisi tak berdaya bahkan budak ,karena berbagai alasan ,contoh adam dikeluarkan dari surga karena hawa yang terperdaya,kemudian dalam yunani kuno yang menganggap wanita hanya pencetak keturunan,karena hal itu lah yang mencetuskan emansipasi wanita yg ingin disejajarkan harkat dan derajatnya dimata dunia,padahal melihat kodrat wanita tak kan mampu dan tidak akan bisa sejajar dengan para kaum adam,dalam islam kaum hawa atau wanita memang diposisikan mulia ,contoh ibu,atau dimuliakan karena sebegitu pengaruh wanita yang sangat dahsyat bagi laki2,terdapat dalam al-qur'an atau hadist ,seluruh tubuh wanita adalah aurat,tentunya dengan adab atau hukum2 tertentu wanita bisa menjaganya ,misal fiqih atau adab wanita keluar rumah,bekerja,apalagi seorang wanita yang telah bersuami atau dg kata lain seorang istri ,bagaimana adabnya dalam rumah tangga ,sikapnya terhadap suami,patuhnya terhadap suami,durhakanya terhadap suami,semua dikembalikan kepada iman ,niat ,dan usaha yg dimiliki para istri.

Dewasa ini semakin melihat betapa wanita tidak memiliki harga ,itu dikarenakan daya pikat atau aurat yg diumbar bahkan di komersil kan,segala iklan,produk tak ayal menjadikan wanita sebagai umpan demi memasarkan produk,dengan pakaian yg seadanya,bahkan minim,menampilkan lekuk tubuh,tipis,lebih parah lagi hanya dengan pakaian dalam.

Inilah betapa pentingnya pendidikan agama dalam hal akhlak, adab ,iman,sebaliknya laki2 pun harus mampu menjaga pandangan terhadap yang bukan muhrim nya atau yg bukan haknya .

Rasulullah S.A.W bersabda kepada istrinya:

”Dimana engkau mempunyai kewajiban kepada suamimu?. Istri beliau menjawab : Aku tidak akan berbuat lalai dalam melayaninya, kecuali terhadap hal-hal yang kurasa atidak mampu kulakukan. Rasulullah S.A.W pun melanjutkan :”Bagaimanapun kamu bergaul bersamanya maka sesungguhnya suamimu adalah sorga dan nerakamu”. (al hadits).